"Kamu ngapain sih Yan? Pakai nawarin mau masuk dulu apa enggak." Protes Wati. Ya, sejujurnya itu juga sangat mengejutkan bagi Aya saat Tian berkata seperti itu.
"Kan orangnya juga nolak kan? Jadi enggak masalah." Ujar Tian santai.
"Enggak masalah gundulmu Yan, pengen tak brakot." Gerutu Verdi menambahi. Mereka kan sedang menghindari Cicil tapi Tian malah sok menawarkan untuk tinggal sebentar.
"Udah-udah, sekarang intinya gini. Gimana caranya mau buktiin kalau Cicil itu Citra." Ujar Aya menghentikan perkelahian mereka. Aya memutar bola matanya malas melihat kelakuan orang-orang dewasa ini yang terlihat seperti anak kecil.
"Cara buktiin Citra itu Cicil. Bukan Cicil itu Citra." Sahut Wati membuat Aya cengo.
"Sama aja Wati."
"Beda Aya."
"Sssssst." Keributan itu sontak mereda. Jika seperti ini mereka sama sekali tidak akan segera mendapatkan solusi.