Cicil mengambil sandwich lain dan memberikannya pada Indri. "Ini Ndri, makan ya."
Aya sesekali melirik keduanya. Beberapa waktu lalu, Indri mengatakan bahwa Cucil bersikap tidak adil dan aneh karena Cicil hanya penulis kecil. Namun melihat itu Aya jadi ragu. Maksud Aya hey, Aya juga bukan penulis besar.
"Makasih ya, kebetulan aku belum makan." Ujar Indri langsung membuka bungkus sandwich dan langsung melahap nya sampai habis.
Melihat itu Cicil tersenyum senang, namun kembali mengerucutkan bibirnya saat melihat Aya belum menyentuh sandwich buatannya. Aya lebih memilih sibuk dengan pekerjaannya yang tertunda.
"Aya di makan dong." Ujar Cicil menghampiri Aya. Aya menggeleng pelan.
"Nanti aja, tadi aku udah sarapan di rumah." Jawab Aya. Beberapa hari ini Aya memang sedang tidak memiliki nafsu makan yang besar. "Tapi tetap makasih."
"Aw!"
Brak!