BRAK!
Suara pintu yang di banting dari dalam terdengar. Aya meneteskan air matanya saat mendengar sebuah sirine dari ambulance datang bersamaan dengan Johan yang berjalan cepat sambil menggendong Rara.
Aya menangis dan langsung berdiri mengikuti mereka berdua. Tian mengikuti langkah Aya juga dan akhirnya mereka sampai di hadapan ambulance.
Awalnya Johan tampak sangat bingung mencari-cari seseorang yang Aya tidak tahu, namun saat matanya menangkap wjaha Aya. Aya di tarik mendekat.
"Ya, kamu ikut Rara dulu ya. Tolong temani dia sebentar. Aku harus urus beberapa hal di sini. Habis itu aku bakal langsung susulin kamu sama Rara." Aya mengangguk. Segera saat Johan hendak berbalik, Aya mencekal tangan Johan.
"Jo, bawa Tian sama kamu." Tian pun mengangguk dan akhirnya Aya naik ke ambulance.
Pintu ambulance di tutup. Barulah suara rintihan Rara terdengar dengan sangat jelas. Sang suster yang ada di dalam ambulance itu menerangkan bahwa Rara sudah pembukaan dan saatnya melahirkan.