"Oh iya Cil. Besok lagi boleh enggak kamu bilang dulu ke aku. Pas sebelum ketemuan, jadi aku bisa punya waktu berberes sebentar aja." Usul Aya, namun Aya merasa raut wajah Cicil tampak berubah. Wajah cerah itu berubah seketika saat Aya meminta hal itu. Memangnya ada ayang aneh dengan permintaan Aya. Sehingga Cicil menatapnya seperti ini.
"Memangnya kenapa?" Tanya Cicil dengan nada yang dingin. Aya menyadarinya, hanya memilih untuk mengabaikannya saat ini. Mungkin suasana hati Cicil memang sedang tidak enak malam ini.
"Bukan kenapa-kenapa, aku cuman takut waktunya tabrakan sama hal. Aku juga perlu siap-siap." Terang Aya, karena Aya benar-benar takut bila seperti hari ini. Sungguh tidak enak bertemu dengan seseorang namun dalam keadaan belum bersih.
"Ok." Setelah itu mereka makan dalam diam, tiba-tiba makanan mewah ini terasa begitu hambar di lidah Aya. Hingga akhirnya Aya pulang ke rumahnya, mereka tidak berbicara banyak. Syukurlah, Aya menyukai itu.
*
