Aya mengentak-entakkan kakinya di bawah meja cafe sembari menunggu Cicil. Aya memberanikan diri lagi untuk menemui Cicil setelah kejadian terakhir kali. Aya tidak bisa terus menghindar dari Cicil bukan? Masalahnya Cicil juga terus bertanya pada Aya apa yang terjadi? Apa yang membuat Aya sakit? Apakah karenanya? Apakah karena terlalu lama menunggu? Aya harus menjelaskan bahwa tak satupun kekhawatirannya benar. Aya sakit karena dirinya sendiri. Kejadian kemarin yang Aya duga juga bukan berasal dari Cicil. Aya yakin. Sangat yakin.
Kali ini tidak seperti biasa, Cicil datang lebih awal dan sekarang Cicil pergi untuk memerankan sesuatu untuk Aya. Aya menunggu dengan cemas di meja. Sambil berdoa dalam hati, tidak ada lagi kejadian seperti kemarin.
Tak lama, Cicil kembali membawa struk pembeliannya. Seperti biasa makanan di sini akan di antar setelah di siapkan. Cicil terlihat sangat khawatir dan menghindari kontak mata dengan Aya.