Aya terbangun, kali ini Aya sedang berada di tepi jalan. Sedang menunggu lampu penyeberangan berwarna hijau agar Aya bisa menyeberanginya. Hawa dingin ini seperti hendak membunuh Aya. Namun bodohnya, Aya merasa sedikit mengantuk sekarang.
Aya terkejut bukan main saat sebuah tangan meraih tangannya dari belakang dan menggenggamnya dengan erat. Aya tersenyum melihat Tian berdiri di sampingnya. Lalu tanpa ragu Tian menarik tangan Aya ke atas. Dengan penuh perhatian, Tian meniup-niup kan nafas hangatnya ke tangan super dingin milik Aya.
Aya hanya bisa tersenyum melihat jari mereka yang kini bertautan dengan erat. Ada dua buah cincin yang melingkar sempurna di jari merek masing-masing.
Cincin?!