Tian mengusap kepala Aya dengan lembut. Aya yang merasakan itu hanya bisa tersenyum sembari menikmati setiap momen dan setiap detiknya. Aya merasa begitu beruntung bisa di cintai oleh orang seperti Tian yang sabar menghadapinya.
Aya orang yang memiliki banyak permasalahan hidup, yang sedikit tidak masuk akal atau sedikit tidak masuk di nalar. Entah mengapa, semua itu menjadi sangat tidak berarti di mata Tian. Yang Tian lihat hanya seorang wanita yang cantik.
"Kenapa Yan?" Tanya Aya merasa aneh saat Tian terus menatapnya tanpa henti. Tian hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala.
"Enggak Ya. Aku bersyukur aja kamu jadi orang yang sangat kuat hadapi semua permasalahan yang kamu punya."
Aya terkikik geli. Hanya karena itu? Aya kira ada hal apa yang Aya tidak tahu. Aya sendiri bersyukur masih bisa merasakan dirinya yang waras, meskipun kadang di rasuki oleh sosok yang mengaku sebagai leluhurnya.