Segera setelah Aya mendapatkan notifikasi persetujuan dari Cicil oleh pihak pusat, Aya langsung membuat bab pertama dari novelnya dengan menggunakan ipad yang baru Tian berikan padanya kemarin sebagai hadiah. Padahal Aya hanya berharap saja, namun Tian benar-benar selalu menjadi orang yang memberinya banyak kejutan tak terduga.
Aya kembali membaca dari atas ke bawah semua sketsa yang masih kasar. Sampai saat ini Yaa masih tidak menyangka bahwa mimpinya bisa menjadi sebuah karya. Ya, yang Aya buat dalam cerita fantasi itu adalah dirinya sendiri. Namun dengan beberapa tambahan dan pengurangan Aya berhasil mendapatkan persetujuan.
Aya mengusap layar Ipad itu dengan perlahan. Tepat pada bagian bahu kanannya Aya juga memberi bekas luka yang sama seperti karakternya. Akan ada berapa orang pembaca yang sadar bahwa cerita ini adalah cerita yang berdasarkan pada kenyataan?