"Kenapa ya Wat? Mimpi aku selalu datang ke orang yang baik. Orang kayak pacarnya tetangga aku ini orang yang sangat sabar, meskipun di sakitin. Dia tetap memilih bertahan sama bayinya." Wati berdiri agar tangannya bisa mencapai Aya. Wati menepuk-nepuk pelan bahu Aya, berharap Aya bisa sabar akan hal ini.
"Semua orang itu baik, kecuali Erna sih." Ujar Aya, hal itu langsung di sambut tawa oleh Wati. Memang tidak seharusnya Aya menertawakan orang yang sudah mati. Tapi kalian tahu sendiri bagaimana gilanya dia membunuh dirinya sendiri.
"Jangan bilang kamu benci sama dia cuman karena dia sempat mau rebut Tian dari kamu."
"Enggak salah sih." Jawab Aya dengan ringisan tak berdosa. Lantas Aya segera meminta Wati untuk memakan makanannya. Sembari Aya berpikir kira-kira apa yang akan dilakukannya untuk Rara. Wanita itu bukan berjuang hanya untuk dirinya sendiri tapi juga bayi yang ada di dalam kandungannya.