"Kamu kalau ada sesuatu, jangan di simpan di dalam hati aja Ya. Aku di sini. Kamu bisa cerita ke aku." Ujar Tian kemudian, namun Aya tetap menggelengkan kepalanya. Aya masih ragu untuk memberitahu Tian semuanya. Tentang mimpi yang sudah terlihat jelas, tentang banyak hal lainnya. Tentang kekhawatiran Aya akan kehilangan Tian.
"Andai waktu bisa berhenti ya Ya." Tepat saat Tian mengatakan itu, tiba-tiba semua terasa sangat aneh. Tidak ada hembusan angin, tidak ada suara berisik yang terdengar lagi, juga lampu yang seharusnya kelap-kelip kini hanya terdiam. Jangan lupakan semua orang yang terlihat seperti manekin itu.
Aya dan Tian saling bertatapan dengan bingung. Ada apa ini? Seolah-olah mereka bertanya itu melalui tatapan mereka.
"Aku menghentikan waktu Ya."
Aya mengangguk bagai robot. Hal-hal yang semakin aneh satu-persatu mulai terjadi dalam hidup Aya.