Sama seperti ketika Aya mendapatkan mimpi-mimpi lainnya. Aya terbangun dengan keringat yang bercucuran, tubuh yang bergetar dengan hebat. Sepertinya Aya tidak akan pernah terbiasa melihat mimpi-mimpi kematian yang terus-menerus datang padanya.
Bagaimana mungkin saat Johan tidak berniat menikahi Rara. Mimpi di saat Rara mati di hari pernikahannya itu justru semakin terlihat jelas dan nyata.
Aya kembali menaruh kepalanya ke bantal. Rasa sakit mendera kepalanya dengan kuat. Membuat Aya tidak tahu harus berbuat apa selain berbaring. Aya menutup kedua matanya dengan lengannya. Entah mengapa saat pandangannya gelap, Aya selalu bisa melihat mimpi-mimpi itu lagi. Rasanya seperti kaset yang selalu di putar berulang-ulang.
Brak!
"Aya!"
Aya yang terkejut spontan membuka matanya dan menggulingkan badannya ke samping, beruntung Aya memiliki refleks yang cukup bagus saat itu. Hingga Aya bisa mendarat dengan sempurna tanpa terjatuh.