Pagi pun datang kemudian Rui bersiap-siap untuk pergi ke akademi Gukon
kemudian Rui mandi dan setelah mandi Rui memakai baju dan menyiapkan makanan untuk kedua adiknya dan ayahnya dan kemudian bergegas ke akademi dan menjumpai kepala sekolah
kemudian Rui tiba di depan pintu ruangan kepala sekolah
"permisi maaf menggangu pak kepala sekolah"
"jangan formal begitu Rui panggil saja pak Xin"
"baik pak Xin"
kemudian pak Xin mengeluarkan sebuah bola kristal mana
"Rui..ini adalah bola kristal mana yang dapat mengetahui mana seseorang dan melihat berapa banyak elemen yang bisa ia kuasai"
"coba letakkan tanganmu diatas bola kristal itu"
kemudian Rui meletakkan tangan nya ke atas bola tersebut kemudian berkilau dan menunjukkan elemen-elemen yang bisa Rui kuasai
"luar biasa Rui kamu bisa menguasai 7 elemen luar biasa sekali"
"benarkah?"
"iya itu benar Rui dan juga kamu memiliki elemen yang cukup menarik karena jarang sekali aku menemui orang yang mempunyai aliran mana 7 elemen"
"apakah itu buruk atau tidak pak Xin?"
"tidak Rui itu adalah Suatu keberuntungan karena memiliki 7 elemen yang sempurna dan juga dikatakan bahwa ketika ke 7 elemen itu digabungkan akan membentuk suatu senjata yang bisa membunuh seorang dewa"
Rui terheran heran kenapa ia memiliki 7 aliran mana elemen tersebut"
kemudian lonceng sekolah pun berbunyi
"baiklah Rui sudah saatnya kau belajar dan sampai jumpa lagi karena aku akan menjelaskan tentang 7 elemen tersebut"
"baiklah terima kasih pak Xin"
kemudian Rui menuju ke kelas nya didampingi oleh pak Xin
"permisi bu Sasa"
"ah....kepala sekolah silahkan masuk"
kemudian pak Xin masuk bersama Rui
"perkenalkan dirimu nak"
"baik pak Xin"
"Perkenalkan nama saya Rui tinggal di daerah barat desa Huji senang berkenalan dengan teman-teman semuanya"
kemudian mereka menyambut kedatangan Rui dikelas dan hanya beberapa orang yang diam dan tidak menyambut nya dengan baik
"baiklah Rui silahkan duduk di kursi yang masih kosong"
kemudian Rui menuju tempat duduk tersebut dan duduk di tempat duduknya
kemudian teman yang berada disebelah kanan nya memberi isyarat
"ssshhh..hai aku Cyo senang berkenalan dengan mu"
"perkenalkan saya Rui"
"hei nanti mau tidak aku temani makan aku traktir deh"
"oh terima kasih Cyo"
"hehehe.."
setelah beberapa jam kemudian akhirnya lonceng istirahat akhirnya berbunyi
"hahh.. akhirnya lepas dari Neraka"
"apa kau baik-baik saja Cyo"
"hahh.. yah sudah mendingan, daripada di kelas"
"aku tidak mengerti apa pun tentang sihir dan senjata"
"yah aku juga tidak mengerti sama sekali Cyo karena mungkin aku baru disini"
"yah.. membosankan bukan..,baiklah sekarang kita pesannnn.... makanannn..."
setelah mereka berdua selesai makan mereka kembali ke kelas
"hahh enak sekali makanan disana kan Rui!"
"iyah enak sekali"
saat berjalan di lorong kelas mereka tidak sengaja menabrak seseorang dan menjatuhkan makanan nya karena kesalahan orang tersebut
"heii kalau jalan pakai mata!!"
"A..aanu..kami minta maaf"
"hah!!.. cuma minta maaf saja hoi daripada minta maaf lebih baik kau traktir Aku makan sepuasnya"
"hai kalian sudah cukup permainkan kami...Ayo Cyo"
"ta..tapi Rui"
"sudah lah ayo Cyo"
kemudian orang tersebut menghalangi mereka berdua untuk pergi
"hoi..hoii apakah begini murid baru itu"
"Cih sudahlah minggir"
"Rui sudah cukup biar aku saja yang mentraktir dia"
"Sudahlah Cyo tidak usah dengarin perkataan nya"-dengan tegas
"Hoii bagaimana kalau kita bertanding anak baru siapa kalah dia akan menuruti perkataan yang menang selama seminggu!! apakah kau berani!!"
"baiklah aku terima tantangan mu"
"Rui sudahlah aku masih memiliki sejumlah uang"
"sudahlah Cyo tidak usah takut aku akan memberi pelajaran kepada orang ini"....