matahari mulai naik menyinari bumi pertanda pagi sudah menjelang.
jalan raya kembali di ramaikan dengan banyak kendaraan, dari kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.
pagi ini claysa masih tertidur lelap diranjanga nya.
keadaannya seketika melemah setelah kejadian di pesta tadi malam.
tak lama, pintu kamarnya terbuka dan terlihat disana artha yang masuk ke kamarnya.
ia menghampiri claysa yang masih pulas di atas ranjangnya dan menempelkan punggung tangannya pada dahi claysa untuk mengecek suhu tubuh nya.
karena sentuhan tangan artha, claysa pun terbangun dari tidurnya dan membuka mata secara perlahan.
melihat claysa yang sudah bangun, artha pun duduk dipinggir ranjang.
begitu juga dengan claysa, ia melihat artha dan beranjak dari tidurnya beralih untuk duduk dan bersandar di tepi ranjang.
"gimana keadaan kamu??" tanya artha.
claysa tak menjawab, ia malah menundukkan kepalanya.
"sa... are you okey??" tanya artha lagi karena claysa yang tak kunjung menjawab pertanyaan yang diajukan artha sebelumnya.
claysa pun mengangkat kembali kepalanya dan terlihat air mata sudah mengalir di pipinya.
"aku kangen vigo..." ujarnya sambil menyeka air mata yang membasahi pipinya.
artha juga terdiam, ia bingung harus menjawab apa dan harus melakukan apa.
"cowok itu.... dia mirip sekali dengan Vigo" sambung claysa.
air mata claysa masih menetes membasahi pipinya, ia ingin melanjutkan ucapannya namun jari telunjuk artha dengan cepat menempel di bibir merah jambu claysa tak menghentikan apa yang ingin claysa ucapkan lagi.
"ssttt... jangan pikirin itu lagi..... kakak nggak mau kondisi kamu drop cuma karena ini.... gimana perasaan vigo kalo dia tau kamu drop cuma karena hal sepele? kamu nggak mau dia sedih kan??" tanya artha dan claysa menggeleng.
"nanti sore jadwal check-up kamu kan??"
claysa mengangguk dengan kepala yang menunduk.
"mau aku temenin atau farah??"
"aku bisa pergi sendiri kok kak"
"tapi kamu kan lagi di kondisi yang kurang sehat"
"aku bisa kok, aku kan kuat" ucap claysa sambil tersenyum dan dibalas senyuman juga oleh artha.
"yaudah. sekarang kamu mandi terus sarapan okey?"
lagi-lagi claysa hanya menjawabnya dengan sebuah anggukan disertai senyumanm
artha pun mengelus rambut claysa sambil tersenyum dan setelahnya ia langsung beranjak pergi meninggalkan claysa sendirian.
air mata nya kembali jatuh, dan kemudian ia kembali memikirkan pria yang dilihatnya saat pesta tadi malam.
"aku kuat kok kak... aku kuat menerima semua kenyataan ini. tapi aku juga lemah tanpa Vigo. vigo adalah kekuatan dan kelemahan aku" gumam batin claysa.
ia lalu melihat keatas dan tersenyum seakan melihat sesuatu yang indah diatas sana.
"hai vigo,..... kamu bahagia'kan disana??? aku merindukanmu"