Dave mendudukkan dirinya disebuah bangku taman ditengah kampusnya. Ia menunggu keempat sahabatnya sembari berkutat dengan ponselnya. Dave sedikit mengangkat kepalanya ketika menemukan dua orang yang mengobrol asyik sambil sesekali tertawa bersama. Ya.. Dave mengenal mereka, Kiana dan Harry. Dave melihat mereka berdua dengan pandangan datar sampai sebuah suara menyadarkannya.
"Dave.. kau sudah lama menunggu?" tanya Cordie yang kini sudah duduk disebelah Dave dan diikuti dengan Anson dan Daniel. Selang beberapa saat kemudian Kiana pun datang dan bergabung dengan mereka. anson langsung menatap penuh selidik pada Kiana.
"Kiana.. apa yang kau bicarakan dengan Harry tadi? kau terlihat sangat menikmatinya." Ujar Anson diikuti dengan seringaian kecilnya. Kiana tersenyum simpul sambil membuka sebuah makanan ringan yang Daniel sodorkan padanya.
"hanya pembicaraan tidak penting. Oh.. Harry mengajakku untuk datang ke pesta kampus dengannya" jawabnya sambil mengunyah makanannya. Sontak keempat pasang mata pun menatap Kiana penuh tanya karena penasaran dengan jawaban apa yang Kiana berikan ke Harry.
"aku bilang kepadanya kalau aku belum memutuskan.. entah akan pergi dengan Dave atau yang lainnya" lanjut Kiana kemudian dan itu membuat Cordie menunjukkan raut muka kecewa.
"Kiana.. kenapa kau tidak menerimanya saja? daripada kau harus berpasangan dengan Dave lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. Apa kau tidak bosan?" sergah Cordie penuh penekanan. Cordie merasa ini kesempatan Kiana untuk bisa lebih mengenal Harry karena pria itu adalah pria yang baik dan meyakinkan. Bersamaan dengan itu, Dave melirik Cordie singkat dengan tatapan yang susah diartikan.
"sudahlah.. biarkan Kiana sendiri yang memutuskan" putus Daniel cepat sambil merebut makanan yang ada di genggaman Kiana. Selalu seperti itu, ketika menyangkut masalah pria yang mendekati Kiana, Daniel selalu membiarkan Kiana memutuskan sendiri. Sedangkan untuk Cordie, Daniel akan lebih protektif karena Cordie termasuk wanita yang mudah percaya ucapan semua pria, apalagi mengingat Cordie adalah wanita idaman di kampus dan banyak yang mendekati.
"Daniel.. kau menyebalkan! Kenapa sikapmu berbeda antara Kiana dan denganku!" sergah Cordie. Daniel tertawa mengejek ke arah Cordie dan itu sungguh sangat menyebalkan di mata Cordie.
"Cordie.. kau beda dengan Kiana. Jika Kiana adalah wanita yang sangat berhati-hati, kau adalah wanita ceroboh apalagi menyangkut masalah lelaki. Bagaimana mungkin aku membiarkanmu mengambil keputusan sendiri" jelas Daniel dan berhasil mendapat anggukan dari ketiga sahabat lainnya. Cordie memang seperti itu, dia akan dengan mudah luluh pada perkataan lelaki dan itu yang membuat keempat temannya selalu mengontrol pergaulan Cordie dengan para lelaki.
Setelah perbincangan singkat itu mereka mulai bersama mengerjakan tugas kuliah dan menghabiskan waktu sampai sore di taman kampus sebelum akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah mereka masing-masing.
***
Dave mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Ia mencengkeram kemudi dengan cukup keras sampai membuat jari tangannya memerah. Memori di otaknya memutar kembali kejadian yang dilihatnya tadi siang di taman kampus. Ya.. Kiana dan Harry terlihat 'cukup' dekat. Kiana tak pernah bisa sedekat itu dengan lelaki manapun selain Anson, Daniel dan Dave. dan kini, sepertinya Harry mampu membuat Kiana mulai luluh.
"kenapa harus Kiana? Kenapa bukan wanita lain saja?" tanya Dave pada dirinya sendiri sembari mengacak rambutnya asal. Dave terlalu dekat dengan Kiana dan itu membuat dirinya bingung dengan apa yang ia rasakan. Dave tak pernah dekat dengan wanita lain selain Kiana dan Cordie. dan kini, ia merasa perasaan yang sedikit berbeda antara didekat Kiana dan Cordie. Awalnya Dave tak terlalu memikirkan perasaan itu sampai Harry datang dan mendekati Kiana. Dave menemukan dirinya merasa aneh setiap melihat kebersamaan Kiana dan Harry.
Tanpa sadar, kini mobil Dave sudah memasuki garasi rumahnya. dave turun dan langsung menuju ke kamarnya untuk membersihkan diri dan berusaha menghilangkan pikiran aneh dikepalanya itu. setidaknya ia harus meyakinkan kalau rasa aneh itu hanya rasa pedulinya sebagai seorang sahabat pada Kiana, tidak lebih.
Di sisi lain, Kiana yang kini sudah nyaman dengan posisi tidur di ranjangnya itu masih memikirkan ajakan Harry untuk datang ke pesta bersama. Jujur saja sebenarnya Kiana mau datang bersama Harry, tapi ia hanya tak yakin saja. mengingat Kiana juga tak pernah dekat dengan pria lain selain Dave dan Daniel. Jika Kiana setuju datang dengan Harry, ia khawatir nanti akan awkward. Kiana masih belum terbiasa jika harus berdua dengan Harry saja. selain itu, Kiana juga memikirkan Dave yang tahun-tahun lalu datang bersamanya, kalau ia datang dengan Harry lantas Dave datang dengan siapa?.
'tok...tok..'
"iya?" tanya Kiana seraya bangun dan membuka pintu kamarnya yang diketok dari luar.
"ya Tuhan Cordie... ini sudah larut kenapa kau kesini?" tanya Kiana kaget setelah mendapati Cordie yang mengetuk pintu kamarnya.
"ayolah.. aku kesepian di rumah. Aku merindukanmuuuu" jawab Cordie dan langsung memeluk Kiana. Kiana hanya menggeleng pelan melihat tingkah sahabatnya itu lalu mempersilahkan Cordie masuk.
"jadi.. apa tujuan mu yang sebenarnya sampai harus kesini larut malam?" tanya Kiana penuh selidik karena ia sudah paham jika Cordie pasti sedang menginginkan sesuatu kalau sampai datang ke rumahnya tiba-tiba begini.
"Kiana.. ayolahhh.. tampillah dengan Daniel di pesta. pasti banyak yang berharap melihat Daniel tampil" rayu Cordie dengan memelas didepan Kiana.
"besok akan kubicarakan dengan Daniel" sergah Kiana cepat dan berencana untuk kembali melanjutkan tidurnya tanpa mempedulikan ocehan Cordie disebelahnya.
Cordie pun akhirnya terdiam dan ikut merebahkan dirinya disebelah Kiana. Mereka berdua pun mulai memejamkan mata walaupun pikiran Kiana masih terpenuhi dengan permintaan Cordie. Kiana memang memiliki suara yang indah tapi tidak pede menjadi faktor utama yang membuat wanita itu tak mau tampil didepan banyak orang. Selama ini Kiana hanya bernyanyi didepan keempat temannya saja karena jika di Daniel sedang iseng bermain gitar, Kiana akan dengan cepat merespon dan ikut bernyanyi. Atau jika mereka berlima sedang di tempat karaoke, Kiana juga tak akan malu untuk menunjukkan suara indahnya. Tapi, hanya didepan keempat sahabatnya saja Kiana bisa menunjukkan itu.
"ahhhh entahlah" ucap Kiana lirih dan mulai berusaha untuk tidur tanpa memikirkan apapun.
--------------
hai haiii. aku kembali dengan crita Kiana dan para sahabat nih.
cobak.. kalian paling suka sama karater siapa? Kiana, Cordie, Anson, Dave atau Daniel?
jangan lupa komen yaaa