"Hiiyyaa... Demi tanah Negaran!!!"
Deru suara para perajurit Raden Sastra siap untuk bertempur hari ini, mereka berangkat dari desa Halimun ketika matahari belum terbit. Bersama Raden Sastra dan Kirana sebagai pemimpin, Samir dan Kalima sebagai panglima perang yang berjalan dibarisan paling belakang.
Kemarin mereka telah mempelajari siasat yang diberikan oleh empu Dhamar, kali ini mereka memilih jalur Timur yang masih sepi penduduk. Mereka akan menempuh perjalanan sehari semalam, rombongan perajurit itu barulah akan sampai di pantai selatan.
Sedangkan disisi lain, empu Dhamar mengutus salah satu murid andalannya untuk menyamar dan akan menjadi mata-mata di rumah bandar itu. Rama, dia adalah salah satu murid yang pandai menyamar dan mampu menghipnotis lawannya, Dhamar mempercayakan penyamaran itu padanya.
