Senyum Raden langsung menghilang ketika Mayang datang, tetapi ia sama sekali tidak keberatan ketika wanita itu melendot manja padanya.
"Hei Sekar, kau besok akan pergi berperang kan? Semoga kau menikmati malam terakhirmu disini" ucap Mayang dengan senyuman lebarnya.
Mendengar perkataan itu Raden langsung berhenti kemudian melepaskan pelukan Mayang dari lengannya. "Apa maksudmu?" tanya Raden menatap tajam.
"Maksudku... Menikmati malam terakhir, di desa ini. Karena besok kalian akan pergi berperang dan mungkin akan bermalam di sana kan? Makannya aku berbicara seperti itu dan tidak memiliki maksud lain Raden" jawab Mayang agak gugup.
"Lain kali jaga ucapanmu dan berbicaralah dengan baik"
"Iya Raden, maaf" ucap Mayang kemudian.
Akhirnya mereka bertiga kembali berjalan-jalan lagi sambil menikmati suasana desa di malam hari. Sesekali Kirana mengamati tusuk konde yang terpasang di rambut Mayang itu.