Semerbak bau bunga cempaka tercium di seluruh udara Negaran, serempak tanaman bunga cempaka yang tumbuh di tanah Negaran bermekaran. Hal itu baru pertama kalinya terjadi sepanjang sejarah.
Kehebohan harum bunga cempaka juga dirasakan oleh seluruh warga desa Halimun, dari padepokannya mpu Dhamar pun bergegas menuju ke desa dan mengumpulkan semua orang-orang di sana.
Kali ini wajah mpu Dhamar terlihat begitu bersinar, wajahnya juga terpancar senyum yang begitu bahagia. Orang-orang pun heran dengan perubahan sikapnya, padahal semenjak kepergian Kirana ia sama sekali tidak pernah tersenyum ataupun terlihat segembira itu.
Aji memukul sebuah gong tepat di tengah tanah lapangan, seketika itu juga seluruh warga Halimun yang sedng mau berangkat ke ladang dan hutan mengurungkan niatnya kemudian bergegas menuju desa ketika mendengar gong yang dibunyikan oleh Aji.
"Ada apa ini? Kenapa pagi-pagi heboh sekali" gumam Mayang kemudian menyusul semua orang ke lapangan.