Kini Kirana sudah berada di dekat tebing itu, ia menyalakan obornya dan mulai menelusuri pinggiran tebing dengan hati-hati. Kilat kembali menyambar, Guntur kembali menderu. Kirana memejamkan matanya sampai Guntur itu hilang, jantungnya berdegup kencang tapi ia berusaha untuk melanjutkan perjalanannya.
"Tolong tunggu sebentar, aku sedang mencari tempat berteduh. Aku harap kau tunda dulu hujannya" ucap Kirana berbicara menghadap ke langit.
Namun sepertinya langit mengabaikan ucapan Kirana, setelah ia berbicara gerimis langsung turun tanpa aba-aba lagi. "Baiklah, langitpun membenciku!" gerutu Kirana terus berjalan.
Selain memperhatikan langkahnya Kirana juga harus menjaga obor agar tetap menyala di tengah gerimis, ia juga mulai kedinginan. Tapi Kirana yakin bahwa di tebing itu pasti ada sebuah gua, meskipun belum menemukannya tapi Kirana tidak akan menyerah.