Semua orang menahan emosinya mendengar berita itu, apalagi Sundari dan Kalima sangat tidak rela ketika ada yang mempengaruhi semua murid padepokan bahkan berani mengakui dirinya sebagai Ndoro Putri. Kirana hanya terdiam mendengarnya, rasa sedih dan kecewa itu memang sudah ia rasakan sejak meninggalkan desa Halimun.
"Beraninya kau..." Sundari terbawa emosi sampai-sampai lupa bahwa dirinya sedang terluka.
"Sundari kendalikan dirimu, jika tidak lukamu akan mengeluarkan darah lagi" ucap Kalima mencegah Sundari untuk tidak banyak bergerak terlebih dulu. "Dan kau... Aku ingin bertanya kepadamu, tapi jawab dengan sejujurnya! Apa sejak awal kau sudah mengikuti kami?!"