Warga desa Halimun sibuk bergotong royong membenahi desa, tapi sepertinya waktu tidak cukup untuk selesai karena hari sudah sore. Empu Dhamar termenung di depan pohon yang roboh, mengingat ketika dirinya berbincang bersama Kirana di bawah pohon itu. Tak hanya Kirana, bayangan tawa dan permainan seruling putranya juga melayang di angan.
"Jalankan tugasmu dengan baik nak, kau harus bisa menjaga diri dan juga melindungi Sekar" bisik empu dalam hati.
Empu Dhamar mulai menggerakkan jurusnya, ia memasang kuda-kuda kemudian menggerakkan tangan dan kaki dengan lembut namun memiliki hentakkan yang kuat. Setelah itu, empu mengangkat pohon besar itu menggunakan tenaga dalam sehingga pohon yang begitu besar terangkat dan melayang di atas kepalanya.
Warga sangat terkejut melihat pohon tumbang yang tiba-tiba melayang, mereka segera menyingkir, menjauh dan menunggu empu Dhamar memindahkan pohon dari lapangan desa.