"Lihat... Sebentar lagi, dia pasti akan diusir dari desa ini" ucap Mayang tertawa di depan cermin. Ia kembali membuka laci meja kemudian mengambil tusuk konde milik Kirana dan memasangnya disanggul rambutnya.
"Sebentar lagi, aku yang akan menggantikannya. Menjadi Ndoro Putri, juga istri Raden Sastra" ucap Mayang tersenyum sinis sambil mengelus rambut panjangnya.
"Mayang, buka pintunya!" Tari memanggil dan mengetuk pintu dengan sangat kencang.
Mayang tersentak kaget, ia langsung melepaskan tusuk konde dan menyimpannya kembali ke dalam laci. "Dia memang selalu mengganggu kesenanganku!" gumam Mayang kesal kemudian bergegas membuka pintu.
"Bisakah kau mengetuk pintu dengan sopan!" bentak Mayang memelototi Tari yang juga sedang menatap marah padanya.
"Mulai sekarang, kesopananku hanya untuk orang yang bisa menghargai ku Mayang. Dan kau tidak pantas mendapatkannya" ucap Tari menatap tajam.