Kepala desa itu kemudian terdiam, ia menunduk dalam sambil menggosok kedua telapak tangannya. Para warga yang ikut duduk bersama saling lempar pandang, mereka bingung dengan sikap kepala desa yang kemudian tubuhnya terlihat bergetar. Kepala desa menangis, ia tidak berani menatap Kalima yang sedang memandangnya.
"Apa yang telah aku lakukan..." ucap kepala desa dengan nada yang bergetar, ia menangis seperti seseorang yang merasa begitu bersalah dan berdosa.
"Sebagai kepala desa aku hampir saja kehilangan rasa kemanusiaan, jika kemarin kalian tidak datang... Mungkin aku sudah membuat kesalahan besar yang akan membawaku mati karena menyesal. Aku hampir saja membunuh anak yang tidak berdosa, seharusnya sebagai pemimpin aku bisa membantunya tapi aku malah ingin membunuhnya. Kami terlalu dihantui ketakutan Kang" ucapnya dengan sesenggukan, merasa sangat bersalah mengingat kejadian kemarin.