Kalima dan Kirana pura-pura tidak tahu apa yang terjadi, mereka tetap melanjutkan makan dan berusaha untuk mengatur ekspresinya supaya tidak tertawa. Salah satu dari mereka menyusuri kedai dengan pandangannya, bingung mencari seseorang yang sudah membuat temannya terluka.
"Siapa yang berani melukai perajurit Negaran!" bentaknya sambil menatap semua orang.
Namun tidak ada seorangpun yang mengaku, meskipun dirinya membentak dan introgasi berapa orang disana.
"Kau!" hardik si perajuritnya kemudian menghampiri Kalima lalu mencengkram lehernya dengan kuat.
"Kau yang melukai temanku!" ucap perajurit itu. Kirana sangat terkejut melihat Kalima di perlakukan seperti itu, tetapi ia berusaha melanjutkan berakting layaknya gadis lugu biasa.
"Tidak tuan, ampun... Aku tidak tau apa-apa, aku begitu begitu lemah bagaimana mungkin menyakiti perajurit yang gagah seperti kalian" ucap Kalima merengek ketakutan.