Birok berjalan tempat bersantai di istana, ia melihat istrinya sedang duduk dengan wajah yang murung. Birok sendiri sebenarnya menyadari perubahan yang terjadi pada Den Ayu setelah kembali dari tugasnya memata-matai Raden Sastra, Den Ayu jadi lebih emosional dan jarang sekali mau bermesraan dengannya.
"Dinda, apa yang sedang kau pikirkan?" ucap Birok mendekati Den Ayu dan memeluknya dari belakang. .
"Tidak, tidak ada yang aku pikirkan"
"Raden Sastra, iya kan? Kau masih mencintainya?" Birok mencoba memancing pembicaraan dan ingin tau apa reaksi Den Ayu.
"Tidak" jawab Den Ayu singkat, ia bertanya-tanya kenapa Birok sampai berfikiran seperti itu.
"Tentu... Jawaban yang benar adalah tidak. Memang itu yang aku inginkan" ucap Birok mengecup leher jenjang Den Ayu kemudian beralih duduk di kursinya yang nyaman.