Kirana terdiam, sepotong singkong sudah habis dalam beberapa suap saja. Ia masih duduk di bawah pohon kembali memijat kakinya, angin yang semilir membuat Kirana mengantuk. Meskipun Kirana mencoba untuk menahan rasa kantuknya, tetap mata Kirana ingin terpejam.
Gadis itu larut dalam tidurnya, namun belum lama Kirana terlelap dan bermimpi. Dalam mimpinya itu Kirana berada di atas daratan yang gersang, tanah yang dipijaknya begitu kering tidak ada satupun pohon dan rumput yang tumbuh. Kirana melihat ke seluruh penjuru, hanya ada kehampaan dan debu yang berterbangan.
Kirana berjalan ke depan, ia melihat ada sebuah sungai yang kering. Tak lama setelah itu, sayup-sayup terdengar suara gemuruh. Suara itu semakin dekat dan terdengar berasal dari sungai yang ada di hadapan Kirana. Tanah yang dipijaknya mulai bergoncang, Kirana masih berdiri mengamati apa yang terjadi.