"Ndoro!" ucap anak buah menahan langkah Kirana. Terdengar suara langkah kaki di semak-semak yang ada di sekeliling mereka, para perajurit jahat itu ternyata belum pergi dan sekarang mulai bergerak menghadang perjalanannya Kirana.
Suasana menjadi hening, semua orang terdiam. Mereka waspada melihat ke sekeliling. Ruman mulai siaga memegang pedangnya, begitu juga anak buah yang lainnya. Sedangkan Kirana mulai siap dengan busur panahnya, jantungnya berdegup kencang karena ini adalah pertarungan pertama kali baginya.
"Kurang Aj..." seseorang muncul dari balik semak-semak mengagetkan Kirana yang langsung meluncurkan anak panahnya sebelum orang itu selesai berbicara. Bahkan Kirana sendiri terkejut setelah anak panah itu menancap tepat di ulu hati orang yang mencoba menghadang perjalanannya itu.
Beberapa perajurit keluar mengepung Kirana dan rombongan, namun mereka tertegun ketika melihat ketuanya sudah tumbang akibat anak panah Kirana. Semua orang menatap Kirana.