Setelah Rio berhenti menghentikan mobilnya, mereka pun turun dan langsung menuju ke rumah Mbah Suto. Baru saja Kirana hendak mengucapkan salam dan mengetuk pintu, tapi tiba-tiba saja pintu terbuka dengan sendirinya. Kirana agak terkejut dengan kejadian itu, tapi tidak dengan Dila dan Messi karena mereka juga sudah mengalami sebelumnya.
"Jangan heran Kirana, meskipun bakso tinggal di desa yang pelosok tetapi dia memiliki pintu otomatis!" bisik Dila kemudian cengengesan ketika melihat ekspresi Kirana yang bengong.
"Yuk masuk" ucap Rio, ia pun berjalan masuk terlebih dulu.
Ada perasaan berdesir ketika Kirana memasuki rumah Mbah Suto, rumah kayu itu benar-benar mengingatkannya dengan rumah Sekar yang ada di Negaran. Desainnya sama persis, hanya saja bedanya atap rumah mbah Suto terbuat dari genteng sedangkan atap rumah Sekar masih terbuat dengan jerami.
"Apa setiap kali ada orang yang hendak masuk pintu itu akan terbuka dengan sendirinya Rio?" tanya Mesi penasaran.