Kirana menangis sepuasnya, sedangkan kedua sahabatnya hanya bisa nunggu sampai Kirana benar-benar tenang dan bisa menceritakan apa yang dirasakan. Tangisannya benar-benar terdengar sedih, meskipun belum tahu apa yang Kirana tangisi tetapi Dila dan Mesi ikut menitikkan air mata.
"Sudah Kirana jangan menangis lagi, kami juga ikut sedih jadinya" ucap Dila sambil membelai punggung Kirana dengan lembut.
tangisan Kirana membuat beberapa karyawan pun bertanya-tanya apa yang terjadi, tetapi Mesi dan Dila belum bisa menjawab karena mereka pun belum tahu alasannya. Mereka mengira kalau Kirana tidak enak badan akibat luka di lengannya, salah satu dari mereka juga menyarankan supaya Kirana pulang terlebih dulu untuk istirahat.
"Mesi, lebih baik kamu antar Kirana pulang" ucap Dila memberi saran.
"Terus kamu nggak ikut?" tanya Mesi.
"Nggak papa, aku pulang nanti aja setelah selesai kerja, aku akan menyusul kalian ke kosan Kirana"