Mesi dan Dila panik, karena darah yang keluar dari lengan Kirana begitu banyak. Mereka sudah mencoba menyeka menggunakan kain dan juga tisue, tapi darah Kirana masih saja keluar. "Kirana, lebih baik kita ke klinik sekarang!" ucap Mesi panik.
"Mesi, aku..."
"Lukamu ini dalam Kirana, tidak bisa jika memakai perban saja! Sekarang juga ayo kita ke klinik" Mesi memotong ucapan Kirana.
Akhirnya mereka pergi ke klinik yang tidak jauh dari kost menggunakan motor Mesi, untung saja ada klinik yang buka 24 jam di sana. Dila membantu Kirana untuk memegangi darah yang belum berhenti keluar dari lengannya, sedangkan Mesi menemui resepsionis.
"Ayo kita langsung masuk" ucap Mesi.
Setelah sampai ke ruang periksa Dokter langsung memeriksa luka di lengan Kirana, luka sayatan terlihat cukup dalam dan panjang. Akhirnya dokter memutuskan untuk menjahitnya.
"Apa sudah ada yang menyerang kalian menggunakan senjata tajam hingga terluka seperti ini?" tanya dokter dengan wajah serius.