"Memangnya kenapa kalau aku punya kekasih, urusan dia apa! Dia memang sudah membantuku membayar biaya rumah sakit, tapi bukan berarti dia bisa berbuat seenaknya padaku!" ucap Kirana kesal sambil berjalan cepat melewati lorong kantor.
Sebelum kembali ketempat kerjanya, Kirana terlebih dulu pergi membasuh wajahnya. Beberapa kali iya mengguyur wajahnya dengan air, kemudian menatap bayangan wajahnya di depan cermin.
Pada saat itu juga terjadi satu hal yang aneh, Kirana masih tetap tidak beralih menatap bayangan wajahnya. Dan tiba-tiba saja, mata dan wajahnya berubah menjadi sosok yang selalu ia pikirkan, wajah Raden terpampang jelas di bayangan cermin.
"Tidak..." pekik Kirana tersentak. Ia memejamkan matanya dan menjauh dari depan cermin itu, perlahan Kirana kembali membuka matanya dan memastikan kalau bayangan itu sudah tidak ada.