"Istrimu datang kesini dan ingin menjual cincin kawinnya, kamu sudah bangkrut sampai-sampai istrimu menjual cincin kawin?!"
***
Kenan melajukan mobil dengan kecepatan tinggi, kata-kata Vanya membuatnya seperti di sambar petir. Zanna menjual cincin kawin yang ada di jari manisnya? Zanna memerlukan uang? Tapi untuk apa?
Pertanyaan demi pertanyaan sudah memenuhi isi kepala Kenan, tadi pagi Zanna memang terlihat sedang tidak bersemangat tapi Kenan pikir semua terjadi karena kondisi Zanna yang semalam muntah-muntah.
Kenan tidak lagi perduli dengan lampu lalu lintas, dia hanya ingin bisa sampai di toko perhiasan tempat Zanna berada saat ini secepatnya.
Vanya tidak mau melakukan perintahnya untuk menghentikan Zanna setelah memberi uang, harga dari cincin Zanna.
Vanya sepertinya selalu senang saat melihat Kenan kesusahan karena dengan tegas dia akan melayani Zanna dan memberikan uang harga dari cincin kawin Zanna.