"Kamu siap?"
"Iya." Jawabnya mendayu dengan suara seksinya.
"Beneran kamu siap?"
Melisa mengangguk pasti, sudah memantapkan hati sedari kemarin namun selalu gagal karena Reza menolak. Apapun yang terjadi, sakit atau tidak akan ia terima. Ia ingin menjadi istri seutuhnya untuk Reza. Sebenarnya bukan karena belum melayani hasrat biolgis Reza membuat Melisa sedih, hanya saja ia ingin menunaikan tugas dan kewajibannya sebagai istri untuk Reza. Kalau bukan ia siapa lagi, wanita lain, oh tidak.
Reza menarik nafas panjang sembari mengangguk menyutujui istrinya. Disini seharusnya bukan hanya Melisa saja yang berperan untuk memulainya tapi dirinya juga, tidak hanya ia yang hasratnya terpenuhi tapi Melisa juga memiliki hasrat untuk ia penuhi. Anggaplah mereka sepasang suami istri yang saling timbal balik saling mencintai dan memiiki hasrat satu sama lain untuk dituntaskan bersama.