Berbeda dengan pasangan pengantin diluaran sana, malam pertama semalam tidak ada sesuatu yang berarti bagi Melisa dan Reza. Suasana kamar dominan warna putih masih sama, rapi dan bersih, hanya ada dua orang saling berpelukan dibalik selimut putih.
Sorot sinar matahari telah menerobos kaca jendela menyinari kamar yang terutama dua orang yang masih berkelana dibawah alam mimpinya. Saling memeluk, memberikan kehangatan dan kenyamanan pada tubuh masing-masing.
"Eunggh." Reza menggeliat kecil, mengerjapkan mata kala terusik dengan sesuatu hangat menerpa matanya.
Intan sama sekali tak terusik, nyaman di dalam dekapan dada bidang Reza, melindungi wajahnya dari terpaan sinar yang menyengat kulit.
Keduanya tidur sampai menjelang siang, bukan karena aktivitas panas yang menyita tenaga banyak, melainkan rasa lelah mereka kemarin.
Reza merasa aneh,sesuatu menyusup di dadanya, helaian rambut membuat geli mengenai dadanya.