Di sebuah rumah dua lantai nampak sudah kondusif setelah sebelumnya suasana haru menyelimuti disana. Pertemuan untuk pertama kali di Jakarta ternyata lebih mengejutkan dibanding pertemuan di rumah Panji dan Intan. Dan sekarang mereka tengah duduk tenang saling berhadapan.
"Ini kenapa sampai sembab begini matanya?" Panji juga terkejut melihat sang istri habis menangis.
"Mas sendiri juga," timpal Intan menunjuk wajah suaminya yang memerah sepperti habis menangis namun tidak sekentara dirinya.
"Mas beda. Kamu nggak ada masalah kan ?"
Intan mengangguk. Tidak ada yang salah dan masalah di sana, yang ada dirinya sendiri yang merasa bersalah dan sedih hingga berakhir menangis. Panji tidak tahu karena sibuk dengan kebersamaan sang mamah. Ia merasa iri dan teringat kembali pada ibunya dulu.
"Kenapa tadi? Apa ada yang nyakitin kamu, bilang." Panji menganggapnya serius.
"Idih posesif banget, tenang, Intan aman disini. Nggak ada yang nyakitin." Ucap Natasya tidak ingin panji salah paham.