Hari ini tepat seminggu sudah Melisa menjalani terapi berjalannya. Gadis itu begitu gigihnya menjalani terapi dan bimbingan yang diberikan oleh pembimbing terapinya seorang perempuan.
Bagaikan seolah lupa dengan waktu, matahari beranjak keatas menyorot membuat hawa panas menembus kulit. Melisa masih setia berjalan dengan kedua tongkatnya. Berkali-kali jatuh namun untungnya pembimbingnya segera menangkapnya membuatnya tidak jatuh.
Sampai sekarang belum ada perubahan signifikan, namun Melisa pantang menyerah. Keringat bercucuran membasahi wajah putih mulusnya. Duduk berdiam diri di dalam ruangan membuat kulitnya terlihat putih pucat.
"Aku bisa. Aku bisa. Aku nggak boleh menyerah." Itulah yang selalu digaungkan Melisa dalam hati tiada henti yang selalu membakar semangatnya hingga tanpa merasa lelah sedikitpun.
"Eh." Melisa merasakan tubuhnya hendak jatuh, untungnya pembimbingnya yang ada di belakang tubuhnya sigap menangkap tubuhnya.