Melisa terlihat murung, merasakan ada sesuatu yang kurang. Duduk menatap kosong ke jendela besar yang menampilkan pemandangan luar rumah sakit yang kebetulan mengarah pada barisan pepohonan di luar rumah sakit, letak kamar rawatnya berada di lantai empat dan view dibalik kaca jendelanya indah.
Baru saja kemarin ia merasa bangkit setelah mendapatkan dukungan dari orang yang penting. Kini mendadak hilang begitu saja saat orangtersebut tak kunjung mengunjunginya. Beberapa hari kemarin, secara rutin orang tersebut mengunjunginya, tidak pernah absen memberinya kekuatan dan dukungan untuk melewati semua ini dengan ikhlas dan semangat.
Kak Reza, mana? Dari kemarin nggak kesini,
Melisa memilih diam dengan perasaan penuh kegelisahan menanti seseorang menemuinya. Ada kerinduan di hatinya. Disaat terpuruk sepert sekarang, hanya kehadiran laki-laki itu yang mampu membuatnya tenang seolah kesedihan tidak ia alami.
"Mel, kamu kenapa?"