Setelah empat hari dirawat di rumah sakit, kini Intan sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Senyum manis penuh kebahagiaan tak pernah lepas dari bibirnya. Kini keluarga kecil itu bertambah anggota baru.
"Sabrina, kamu cantik sekali nak." lirih Intan seraya tidur menyamping mengelus dengan lembut pipi gembul sang anak yang putih mulus itu.
Panji berdiri dekat ranjang memperhatikan interaksi Intan dan puteri mereka, Sabrina. Ada perasaan bahagia namun juga sedih. Kehadiran sang puteri di dunia telah mengubah statusnya menjadi seorang ayah. Itu berarti peran dan tanggungjawabnya jauh lebih besar.