Hari demi hari dilalui dengan penuh kegelisahan. Pikirannya selalu dihantui ucapan Alex. Tak munafik dirinya juga menyetujui ide gila Alex.
Apa aku ikut pergi dengannya,
Itulah yang selalu menjadi pertimbangan di pikirannya setiap hari. Rasa cintanya pada Alex yang begitu besar dan masih bersemayam di hatinya, nyatanya mampu mengalihkan otak sehatnya.
Hatinya yang sudah terlanjur sakit hati dan memutuskan untuk menutup rapat cintanya pada Alex nyatanya mulai goyah. Itu semua karena cinta.
Hanya itu yang ada dipikirannya. Selebihnya untuk memikirkan perasaan orang banyak yang mungkin akan tersakiti dan kecewa atas keputusannya nanti tak ia pikirkan sama sekali.
Ting
"Aku sudah menyiapkan rumah untuk kita tinggal bersama nanti. Kamu bersiaplah, aku jemput besok pagi-pagi sekali."
Melisa menggigit bibir bawahnya sesaat membaca pesan itu. Hatinya ragu untuk membalasnya.
"Sayang?"
"Ya." balas Melisa singkat.