"Akhh. Tidurku akhir-akhir ini berbeda. Kurang nyaman harus berbagi ranjang dengannya." Intan bangun kemudian menggulung rambutnya menjadi satu sambil menatap kearah Panji yang tertidur pulas di sebelahnya. Tidak lupa di ranjang mereka ada guling yang selalu menjadi pembatasi ranjang mereka.
Terbiasa hidup mandiri semenjak ditinggal kedua orangtuanya meninggal, tak membuat Intan kaget dengan kehidupan barunya yang harus sederhana bersama Panji. Justru terasa berbeda dan sedikit membuatnya aneh ketika dirinya harus hidup bersama satu atap, satu kamar bahkan satu ranjang dengan Panji. Rasanya seperti mimpi, kini dirinya tinggal bersama Panji yang tak lain adalah suaminya yang baru menikahinya tanpa cinta demi kebaikan anak yang dikandungnya.