Sinar mentari mulai merangkak ke peraduannya, membuat seluruh alam semesta yang tadinya gelap kini mulai terang. Banyak pasang mata yang masih terpejam dibawah alam bawah sadar kini mulai menggeliat.
"Hoamm. Sudah pagi."
Seorang wanita bangun menatap sekitar dengan decak perasaan asing. Ini tempat baru, berbeda dari kamarnya kemarin.
"Oh ya aku lupa. Intan kenapa kamu bisa lupa. Ini pasti gara-gara begadang tadi malam."
Ya, Intan semalam memang kesulitan tidur. Pasalnya ia terlalu banyak pikiran, terutama keputusannya menerima ajakan Panji untuk memulai hidup baru dengannya. Entah keputusannya itu sudah benar atau tidak dia tak tahu. Intinya dia hanya menuruti kata hatinya, yang memang menyuruhnya untuk ikut dengan Panji.
Belum lagi semalam ia merasa kasihan pada Panji yang harus tidur diatas kerasnya keramik lantai. Sedangkan dirinya tidur diatas ranjang yang empuk yang ukurannya tidak terlalu luas. Meski begitu terasa lebih nyaman dari kasur di kontrakan sebelumnya.