Tibalah Intan di sebuah rumah minimalis tidak terlalu luas namun layak ditinggali. Berada di pinggir jalan di sebuah kompleks kecil dan sederhana dengan pohon mangga yang tidak terlalu besar tumbuh di depan rumah, memberi suasana teduh disana.
"Ini rumah yang akan kita tinggali nanti." Ucap Panji disaat Intan clingak clinguk memperhatikan sekitarnya tak tahu apa maksud Panji membawanya kesana.
Intan kaget menoleh menatap penuh selidik laki-laki yang tengah berdiri disampingnya yang telah membawanya pergi sejauh ini. Tak tahu pergi kemana dan anehnya malah menurut saja. Seperti ada panggilan hati yang tak bisa dicerna namun ia hanya bisa nurut saja ketika Panji mengajaknya pergi menjauh dari kehidupan sebelumnya.
"Kita … tinggal disini?" Panji mengangguk sambil tersenyum, kemudian menggandeng tangan Intan dibawa masuk kedalam rumah tersebut.
"Ini rumah kamu?" Intan menahan diri sehingga langkah Panji terpaksa terhenti.
"Lebih tepatnya rumah kita."