"Kenapa tidak ada satupun ingatanku di masa lalu yang kuingat sampai sekarang." keluh Rama disela-sela waktu istirahatnya.
Sudah berbulan-bulan, semenjak dirinya keluar dari rumah sakit sampai sekarang, ingatannya di masa lalu belum ada stupun yang kembali kedalam otaknya. Dia penasaran dengan apa saja yang sudah dilaluinya dahulu.
Ceklek
Rama tersentak kaget tiba-tiba pintu terbuka begitu saja tanpa ada ketukan terlebih dahulu. Reflek ia mengumpat kesal pada tamu yang tak punya sopan santun masuk ke ruangannya tanpa sopan itu.
"Shit. Bis …" Rama yang sudah terbawa emosi dan siap menumpahkan kemarahannya seketika terhenti kala netranya mendapati seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya yang akhir-alhir ini menjadi penyemangat dalam hidupnya.
Satu-satunya orang yang mengerti dirinya, menemaninya memulai hidup baru, bahkan mampu memberi penunjuk ke jalan yang lebih baik di dunia yang indah namun penuh cobaan ini.