Tak terasa hari berlalu dngan cepat. Kandungan Alice sudah mendekati waktu persalinan. Membuat semua orang harap harap cemas sekaligus waspada mendampingi Alice.
Sebagai antisipasi tidak terjadi hal buruk, orangtua Rama memutuskan untuk kembali tinggal di rumah anaknya itu untuk menjaga dan mengawasi Alice yang bisa saja tiba-tiba melahirkan.
Semua orang mencurahkan semua perhatiannya untuk Alice.
Alice sendiri merasa bahagia tak terkira, masa-masa sulitnya kemarin telah ia lalui dengan sabar kini berbuah menis juga. Pernah merasa tak dihargai dan dianggap kini berbalik menjadi disayang sepenuhnya.
"Kamu mau apa, Nak?"Alice baru keluar dari kamar langsung mendapat sambutan hangat dari kedua ibunya dan ibu mertuanya.
"Hmm. Alice mau ambil buah, Mah."
"Biar mamah saja yang ambil. Kamu duduk disini." Amira menuntun Alice duduk di sofa bersebelahan dengan sang ibu sedangkan ibu mertuanya langsung berlalu ke dapur mengambil aneka buah yang diminta Alice sambil dibantu asisten.