Panji pulang lebih awal daripada biasanya. Dia ingin menemui seseorang yang telah mengganggu pikirannya selama ini.
Dia tercengang dengan hasil investigasi orang yang dipekerjakannya kemarin. Namun dibalik itu ada perasaan iba dan kasihan bersamaan yang begitu besar atas apa yang menimpa wanita itu.
Ya, orang yang ingin ia temui sekarang adalah Intan. Wanita yang telah ia rusak dulu setelah dipertemukan untuk pertama kalinya, dengan mengambil mahkota, harta berharga Intan. Dia menjadi orang pertama melakukannya. Mungkin kalau tidak menjadi orang pertama, rasa bersalahnya tidak akan sebesar ini. Sayangnya rasa bersalahnya semakin besar kala mengetahui wanita itu hamil.
Sekelibatan dirinya merampas mahkota Intan, tak berhenti menghantuinya membuatnya tak bisa lari dari tanggung jawab. Sayang, dia berkata tanggung jawab tapi nyatanya tak seperti kenyataannya. Dia justru lari dan meragukan atas kehamilan Intan itu.
Tuk tuk