"Pergi kamu darisini." Laki-laki parubaya bertubuh tambun mengusir Intan yang masih sesenggukan.
"Om, tolong bantu saya. Saya tidak tahu harus kemana lagi mencari bantuan." Mohon Intan kembali mendekat pada laki-laki itu.
Betapa terkejutnya semua orang, tubuh Intan di dorong kembali dengan kasar. Suasana semakin tegang.
Panji dan ayahnya masih diam bingung mau melakukan apa ditengah ketidakpahaman atas apa yang sedang terjadi. Tapi dalam hati mereka sangat kasihan dan ingin membantu perempuan itu, apalagi Panji. Tiba-tiba hatinya diselimuti rasa bersalah teringat kejadian malam panas lalu bersama perempuan itu.
Hingga tiba-tiba, Intan langsung mendekati Panji dengan muka berantakan dan sembab.
"Tolong aku. Kumohon tolonglah aku."
Panji tercekat, ini kali pertama dia bertemu kembali setelah malam panas, ia merenggut kesucian wanita itu. pandangan mereka kembali bertemu disaat waktu mempertemukan mereka tanpa sengaja. Rasanya seperti mimpi bagi Panji.