Tak terasa hitungan detik berlalu dengan cepat. Seharian tidak keluar hanya duduk termeung sendirian di kamar merenungi nasibnya dan anaknya. Wajahnya bengkak terutama bagian kedua matanya, kelelahan mengeluarkan air mata semalaman penuh.
Tidak ada aktivitas apapun, tatapannya kosong menerawang entah kemana. Bahkan dia tidak sadar kalau seharian tidak makan namun masih menyempatkan minum. Nafsu makannya seketika hilang tergantikan dengan bayang-bayang menyakitkan ucapan Rama kemarin di rumah sakit.
Tok tok
Terdengar suara ketukan pintu di kamarnya, namun Alice sama sekali tak menggubris. Meskipun dia sudah tahu siapa pelakunya yang tidak lain adalah Reza. Jujur dia juga kecewa pada laki-laki itu naun disisi lain Reza juga sudah menolongnya dengan tulus. Entahlah melihat Reza tak menemaninya semalam membuatnya kesepian dan semakin larut dalam kesedihan.
Ceklek