Mungkin hari ini bisa dibilang hari terdilema bagi Alice, merasakan dua keadaan berbeda sekaligus dalam waktu bersamaan, di satu sisi dia harus menunjukkan kebahagiaannya namun disisi lain dia juga merasa sedih sekali. Sulit memang, namun keadaan memaksa dirinya untuk tetap memperlihatkan melakukan itu apalagi demi orang tersayang dan terpenting dalam hidupnya.
Ya, demi ayahnya dia harus selalu menunjukkan keadaan baik-baik saja dan menyembunyikan kesedihannya rapat-rapat. Itu semua demi ayahnya agar tidak drop kembali setelah keadaannya membaik.
Namun percayalah, seberusaha apapun yang namanya perasaan tidak bisa dipaksakan apalagi mimik wajah juga tak bisa berbohong. Seperti sekarang, Alice berusaha tetap tersenyum di hadapan sang ayah, tapi hatinya menjerit ingin menumpahkan kesedihannya.
"Sayang, kamu kenapa , Nak?" Salim tengah disuapi Alice dengan bubur.