"Ok aku akan kesana sekarang." Rama memutus panggilan masuk itu dengan sejuta rasa kesal.
Dia benar-benar kecewa akan respon Alice yang sama sekali tak menghargainya. Bisa-bisanya dia diusir hanya karena Panji. Andai tidak berada di rumah sakit, Alice sudah ia bawa paksa pulang bersamanya. Dan juga menghabisi Panji hingga tumbang, tahu kalau kekuatannya lebih besar dariada Panji.
"Kali ini elo menang, tapi awas nanti, brengsek!" Batin Rama berjalan menuju mobilnya bersiap menuju Jakarta.
Dengan emosi, Rama langsung masuk kedalam mobilnya dan menutupnya dengan kencang. Sudah tak ada harapan lagi ia bersama Alice setelah hatinya merasa dikecewakan teramat dalam. Bsia-bisanya Alice diam saja dan menyerahkan diri sendiri berpelukan dengan Panji, laki-laki yang sangat ia benci.
"Gue turuti kemauan kamu, Lic. Jika hati kamu memang masih untuk laki-laki brengsek itu."
Rama menginjak gasnya langsung membawa mobilnya melesat cepat meninggalkan rumah sakit.