Panji merasakan tidurnya terusik tak seperti biasanya, tubuhnya seperti menempel pada sesuatu yang terasa lembut dan hangat. Hembusan hangat menerpa dadanya. Mau tak mau dia bangun untuk memastikannya. Belum lagi sinar matahari yang menyilaukan menambah ketidaknyamanan pada matanya yang terpejam.
"Eunghh." Panji menggeliat mengerjapkan mata menyesuaikan sinar yang masuk ke dalam matanya.
Baru saja bangun, tiba-tiba kepalanya terasa sedikit pening mungkin karena efek alkohol yang ia tenggk cukup banyak. Baru saja tangannya bergerak menyentuh kepala tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang halus.
"Astaga, siapa dia?" Rama membelalak kaget melihat seorang perempuan dengan tubuh setengah polos tertutupi selimut yang melorot ke bawah menempel pada dadanya.
Rasa sakit yang sempat dirasakan kepalanya mendadak sirna tergantikan dengan kebingungannya akan apa yang terjadi padanya hingga berakhir bersama perempuan itu. Pikirannya mula berkelana memikirkan apa yang telah ia lakukan sebelumnya.