Setibanya di rumah, Rama langsung masuk ke dalam rumah. Ingin sekali ia mengistirahatkan tubuhnya yang sudah kelelahan, pikiran, perasaan dan tenaga sekaligus menjadi satu.
Menghirup udara segar rumahnya sejenak untuk melepas rindu telah lama ia tinggalkan. Secuil rindu teramat dalam pada rumahnya itu, namun tiba-tiba mencuat rasa sedih karena rumah yang seharusnya ia tinggali bersama Alice nyatanya tidak terwujud. Memulai hidup bersama dari nol bersama Alice membentuk keluarga kecil masih jauh dari kata terwujud. Rumah yang digadang-gadang menjadi penaung keluarga kecil tidak tanggung-tanggung dirinya telah meggeleontorkan biaya cukup besar dalam proses pembangunan rumah itu demi kenyamanan keluarga kecilnya malah tidak sesuai ekspetasinya.